Ikhtiar dan Tawakal

Hai...

Hari ini aku balik lagi, karna ngejar target sih, tapi gapapa, meski sekarang yang penting nulis, insyaallah kedepannya bakal jadi nulis yang penting ya. Aaamiin...

Pada kesempatan ini aku akan membahas mengenai konsep tawakal dan ikhtiar. 

Jadi seperti yang sudah kita ketahui, tawakal berarti berserah diri kepada Allah, sedangkan ikhtiar adalah berusaha dengan sebaik mungkin sesuai dengan aturan Allah untuk mendapatkan hasil terbaik. Itu adalah pengertian sepemahamanku ya. 

Ikhtiar dan tawakal itu adalah satu kesatuan, tidak bisa dipisahkan dan berjalan beriringan. Tanpa ikhtiar, tawakal tidak akan bekerja, dan tanpa tawakal, ikhtiar tidak ada cukup. 

Ketika sedang ingin mencapai sesuatu, maka kita harus melakukan ikhtiar, sebuah usaha yang benar-benar usaha mati, tidak ada kompromi, semua jalan harus dicoba asal masih sesuai syariat agama Islam. Bukan hanya usaha yang alakadarnya. Asal sudah usaha sedikit, maka cukup, bukan seperti itu konsep ikhtiar. Jika semua cara sudah dicoba, dan semua jalan sudah dilalui, maka itu baru bisa disebut ikhtiar. Orang-orang kadang hanya menggunakan ikhtiar saja, dia hanya berusaha tapi lupa bahwa ada Dzat yang lebih dari mampu untuk membalikan semua usahanya. Maka dari itu tawakal diperlukan.  

Tawakal adalah urusah hati, urusan kepercayaan, urusan iman. Saat tawakal kita menyerahkan semua keputusan kepada Allah, karna hanya Dia lah yang Maha Segalanya, Tuhan semesta alam, pemilik hari pembalasan. Apapun hasil yang nanti akan diberikan, itu sudah di luar kuasa kita. Yang terpenting usaha kita sedah dilakukan dengan maksimal. Pada dasarnya konsep tawakal itu berserah, bukan menyerah. Itu sebabnya ketika hasilnya tidak sesuai harapan, maka kita harus melanjutkan jalan dari hasil yang sudah diberikan, karena jika kita berhenti karena hasil yang tak sesuai ekspetasi, maka berarti kita menyerah. 

Sebenarnya masih ada yang bisa dibahas mengenai ikhtiar dan tawakal, tapi aku sudah cukup mengantuk jadi mari cukupkan sekian, pembahan ini.

Wassalam..